pertanian terpadu
Pertanian yang dipadukan dengan peternakan dan atau perikanan
Penggunaan pupuk kimia memiliki dampak yang kurang menyehatkan bagi alam (dalam hal ini tanah yang digunakan), dan masyarakat mengkonsumsi hasil buah / sayur tersebut untuk jangka panjang. Dampak penggunaan pupuk kimia secara global dapat menyebabkan terjadinya Eutrofikasi.
Pada dasarnya pupuk kimia tidak dapat terurai dan menyatu dengan tanah. Sisa pupuk yang tidak dapat terurai akan terbawa oleh aliran air dan mengakibatkan air banyak mengandung unsur hara. Air yang mengandung banyak unsur hara akan memicu tumbuhnya tanaman liar seperti gulma atau eceng gondok; baik di sepanjang aliran air maupun di muara. Maka tanpa kita sadari penggunakan pupuk kimia berdampak pada ekosistem air tawar yang ada.
Petani dari beberapa desa yang kami kunjungi cenderung menggunakan pupuk kimia karena dinilai memberikan hasil yang banyak dalam jangka waktu yang lebih cepat. Melihat hal ini membuat Yayasan Terangi tergerak untuk melakukan gerakan Pertanian Terpadu yang mengedepankan penggunaan pupuk organik, pemanfaatan media tanah semaksimal mungkin untuk hasil jenis tanaman yang bervariasi.
Pertanian Terpadu melibatkan pertanian, perikanan dan peternakan, cara untuk memadukan hasil dan proses antara pertanian, perikanan dan peternakan.
Mengelola lahan terbatas untuk pertanian yang hasilnya kemudian bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengurangi pengeluaran rumah tangga.
Mengurangi jumlah sampah dengan mengelolanya menjadi pupuk kompos, vitamin dan pakan ternak.
Memadukan pertanian dan perikanan di lahan sempit untuk mendapatkan hasil sebanyak mungkin.